Senin, 15 Mei 2017

Mangut Lele Anake Mbah Marto

Mangut Lele Dimasak Dengan Kayu Bakar
Jaman Sekarang Cukup Potongan Triplek, Dan Kusen

Sudah lama sekali saya tidak ke Bantul mencicipi Mangut Lele di dusun Geneng, Sewon - Panggungharjo. Mungkin terakhir saya berkunjung sekitar 20-30 tahun yang lalu saat saya masih kuliah di Yogya.  Saat itu, warung terkenal di kalangan mahasiswa Yogya, khususnya mahasiswa ISI tersebut belum punya nama, Paling para mahasiswa kalau ngajak makan ketempat tersebut hanya menyebut Mangut Lele Nggeneng saja karena lokasinya di dusun Geneng,  Saat itu, lokasi tempat makan Mangut Lele ini masih benar benar pedesaan, di dapur sebuah rumah desa dengan halaman yang luas. Mangut Lelenya masih dijajakan keliling desa sampai Bantul oleh para pedagang keliling.


Ini Anaknya Pak Marto Yang Juga Buka Usaha
Mangut Lele Disamping Warungnya Pak Marto

Saat ini, warung 'legendaris' tersebut sudah sangat terkenal sampai keluar negeri berkat publikasi Internet dan medsos facebook, tweeter, instagram dll dari para 'alumni' pelanggannya yang telah tersebar disegala penjuru dunia dan pelanggan baru yang saat ini masih kuliah di Yogya. Pemilik sekaligus peracik Mangut Lelenya sekarang sudah tidak muda lagi. Pak Marto sudah beralih nama menjadi Mbah Marto. Dan rumahnya sekarang sangat terkenal di jagad maya dengan nama Warung Mangut Lele Mbah Marto.


Balpirik, Decolgen, Energen, Tolak Angin
Juga Ada

Sebenarnya, nggak ada papan nama yang secara tegas menyebut nama Mangut Lele Mbah Marto, tetapi seluruh penduduk Panggungharjo, Bantul akan langsung tahu kalau anda bertanya dimana letaknya. Jaman sekarang, cukup cari saja lokasinya pakai Google Map, Waze atau aplikasi lainnya. Untuk mencari lokasinya tidak semudah seperti jaman dulu karena saat ini disekitar rumah mbah Marto sudah berdiri banyak sekali bangunan perumahan. Harus keluar masuk gang sempit untuk bisa menemukannya. Jangan khawatir tidak ketemu, meskipun ndeso yang dulu ijo royo royo tersebut sekarang ini sudah berubah jadi perumahan kota, penduduknya masih tetap 'khas' pedesaan, sangat ramah dan dengan tulus mengantar tamu sampai depan warung.


Sekarang Sudah Modern - Bisa Delivery Pakai Gojek
Lele Asap Dan Bumbu Dikemas Plastik

Nggak begitu banyak perubahan sebenarnya, cuma sekarang ini anaknya pak Marto juga buka warung yang sama di bekas pekarangan rumahnya yang sudah berubah jadi rumah tinggal sekaligus warung. Tata cara pemesanan dan makan di rumah mbah Marto atau anaknya sama saja, yaitu langsung masuk ke dapur, ngambil nasi sendiri dan ngambil Mangut Lele langsung dari atas tungku. Setelah itu silahkan cari tempat duduk sendiri dimanapun, bisa di dapur, di ruang tamu, di gang, dibawah tempat jemuran pakaian dan lain lain.


Delivery Yang Sudah Siap Makan Juga Ada
Pak Gojek Siap Njemput

Soal rasa juga mak nyus, nggak berubah sejak jaman dulu. Namanya saja warung keluarga mbah Marto, maka seluruh keluarga besarnya terlibat dalam pengasapan Lele, ngulek bumbu, melayani delivery dan lain lain. Jadi silahkan saja anda mau duduk dan menyantap Mangut Lele di rumahnya mbah Marto atau dirumah anaknya mbah Marto dijamin rasanya sama saja.


Kayu Bakar Semakin Susah Dicari
Jadi Sekarang Cukup Potongan Triplek Dan Kusen Pintu

Yang berbeda dengan jaman dulu, saat ini semakin susah cari kayu bakar. Jadi jangan kaget kalau yang anda saksikan di tungku hanya potongan triplek, kayu kayu bekas kusen pintu dari bongkaran rumah dan lain lain. Meskipun bahan kayunya lebih 'modern' dibanding jaman dulu, dijamin rasanya tetap sama saja.



Gang Masuk Ke Dapur Anaknya
Mbah Marto


Masuk Gang Ini Menuju Ke Dapur Anaknya Mbah Marto
Lurus Dikit Ke Dapurnya Mbah Marto


Sekarang Ada Tukang Parkir Meskipun
Sama Tuanya Dengan Mbah Marto


Makan Boleh Dimana Saja


Baca Juga :

1 komentar:

Silahkan menuliskan komentar dengan bahasa yang jelas, sopan dan beradab.